Hari Anti Korupsi se-Dunia yang jatuh setiap 9 Desember, disambut
dengan aksi damai oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tebo. Aksi damai dimulai pukul 07.00
Wib di Simpang Tugu Sultan Thaha atau Simpang Tiga Jalan Lintas Sumatera
(Jalisun) Kelurahan Tebing Tinggi Kecamatan Tebo Tengah, mendapat
pengamanan ketat dari petugas Polres.
Pada aksinya, mahasiswa melakukan orasi serta membagi-bagikan selebaran yang bertuliskan, bebaskan birokrasi Tebo dari kontraktor nakal. Sebab selama ini mahasiswa menilai pemerintah tidak serius memberantas dan mencegah tindak pidana korupsi serta ikut campur tangan kontraktor dalam urusan birokrasi.
Kita juga melakukan aksi pengumpulan tanda tangan sebagai bukti dukungan terhadap aksi yang kita lakukan, terang Ketua Umum PC PMII Tebo, Ade Saputra, disela-sela orasi.
Usai melakukan orasinya, tepat pukul 09.30 Wib, mahasiswa bergerak
menuju Kantor Kejaksaan Negeri (Kajari) Tebo yang berada di Km 12 pusat
perkantoran Pemkab, untuk menanyakan sejauh mana Kajari Tebo
menyelesaikan kasus korupsi.
Selain itu mahasiswa juga minta kepada Kajari menindak kotraktor yang
dianggap nakal karena ikut campur tangan dalam urusan birokrasi di Tebo.
Karena Kajari sedang berada di Jambi, kedatangan mahasiswa ini langsung
disambut Manto, Jaksa fungsional Kejari Tebo beserta pegawai kantor
lainnya. Mahasiswa langsung melakukan tanya jawab seputar kasus korupsi
yang ditanggani Kajari selama tahun 2011 hingga tahun 2012.
Menurut mereka, kasus korupsi yang merajalela saat ini sebagai akibat
dari kurang tegasnya Kajari mengadili para pelaku korupsi. Selain itu,
persoalan kesejahteraan rakyat yang menjadi amanat konstitusi dan tujuan
pemerintah masih jauh dari harapan, karena target mengejar tingkat
pertumbuhan ekonomi masyarakat, tidak dibarengi peningkatan
kesejahteraan rakyat. Belum lagi soal campur tangan pihak kontraktor dalam birokrasi.
kesejahteraan rakyat. Belum lagi soal campur tangan pihak kontraktor dalam birokrasi.
"Kita minta Kajari bisa menindak kontraktor nakal tersebutn, dan kami juga minta kepada Kajari untuk melibatkan mahasiswa dalam mengawasi pembangunan, demi kemajuan Tebo dimasa mendatang," tegas Ade.
Manto menyambut baik dan langsung merespon seluruh pertanyaan mahasiswa tersebut. Ia juga mendukung aksi mahasiswa dalam mengawasi kontraktor nakal dalam artian, siap melibatkan mahasiswa untuk mengawasi pembangunan di Tebo.
"Intinya, kami siap mendukung aksi mahasiswa demi kemajuan pembangunan di Kabupaten Tebo. Kita juga minta kepada mahasiswa untuk ikut mengawasi pembangunan, jika memang ada penyelewengan segera dilapor. Akan kita tindak tegas," pungkas Manto.
Sebelum aksi dibubarkan, mahasiswa minta kepada Manto untuk membubuhkan tandatangan pernyataan antara PC PMII Tebo dengan Kajari Tebo. Isi dari pernyataan tersebut diantaranya, meningkatkan kesadaran hukum masyrakat, melakukan penyidikan terhadap tindakan pidana berdasrakan UU tanpa pandang bulu dan akan menjalin kerjasama dengan semua elemen masyarakat untuk menumpas akar bibit kuruptor.
Massa PMII juga sempat menahan Mobil Dinas (Mobnas) Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Sosnaketran) Tebo. Bahkan mahasiswa sempat menaiki mobil itu beberapa menit untuk melakukan orasi. "Birokrasi Tebo harus bebas dari belenggu kontraktor nakal," teriak Ade Saputra.
Pada kesempatan itu, pengendara Mobnas Sosnaketran juga diminta untuk
membubuhkan tandatangan sebagai bentuk dukung atas aksi yang dilakukan
mahasiswa tersebut.(net/yal)
0 komentar:
Posting Komentar