Minggu, 03 Maret 2013

Realisasi Insentif Guru Mengaji Dinilai Lamban

Aksi Demo PMII 4 Oktober 2012, Insentif Guru Ngaji Menjadi salah satu tuntutan
Movementpost, Keseriusan Pemkab Tebo mengeluarkan insentif guru mengaji antara maghrib dan isya dipertanyakan oleh Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Pasalnya, hingga saat ini, sudah bulan kelima sejak aksi unjuk rasa 4 Oktober 2012, realisasi desa-desa yang akan mendapat dana ADD belum terlaksana.

“Katanya sih masih dalam pendataan, tapi apa harus menunggu sampai setengah tahun baru terdata. Sementara proyek besar yang pengerjaannya jauh lebih sulit sudah banyak yang jalan. Bahkan di daerah lain seperti Tanjung Jabung Barat proses penyerahannya dikabarkan sudah melalui rekening. Artinya sejauh ini Pemkab Tebo masih belum serius memikirkan guru mengaji bisa sejahtera,” ujar Ketua Umum PC PMII Tebo, Ade Saputra, Minggu (3/3).

Lebih jauh dikatakan Ade, PC PMII Tebo terus mengawal rencana pemkab merealisasikan insentif guru mengaji yang sempat diwacanakan pada 2012 lalu. Bahkan diwacanakan PMII ingin mengajak pemkab orientasi bagaimana agar insentif tersebut dapat dirubah menjadi honor dengan dipisahkan dari Alokasi Dana Desa (ADD).


“Mungkin ini tahun pertama pada periode kepemimpinan saat ini, kedepan mestinya harus jauh berubah lebih baik. Tadinya hanya bersifat insentif dapat menjadi honor dan dipisah lewat ADD. Jika masih di ADD, akan menjadi beban kerja pemerintah desa, bahkan proses yang dilalui lebih rumit. Begitu juga CSR perusahaan, mestinya pemkab mampu mengkondisikan manajemen perusahaan yang ada di Tebo untuk ikut berperan,” tegasnya.


Kepala Desa Teluk Rendah Ulu Kecamatan Tebo Ilir, Fauzi, saat dikonfirmasi via seluler  mengatakan, telah mendapat instruksi dari pemkab untuk melakukan pendataan terhadap guru mengaji rentang waktu maghrib dan isya. Saat ini pihak pemerintah desa sedang menunggu proses selanjutnya.


“Tahun ini tetap dianggarkan lewat ADD, namun nanti sifatnya ditambah dari jumlah ADD yang sudah diusulkan dengan jumlah guru mengaji aktif. Pendataan sudah dilaksanakan, biasanya bimbingan teknis (bintek) dilakukan awal Maret, karena April sudah masuk pada proses pencairan. Namun sampai sekarang belum ada bintek. Mudah-mudahan saja dalam waktu dekat segera terealisasi,” terang Fauzi.


Sekedar mengingatkan, beberapa bulan lalu di media massa BPPKAD Tebo megatakan sudah menganggarkan ADD sebesar Rp 13,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan insentif guru mengaji di desa-desa, sehingga mendapat tambahan Rp 6,5 miliar. Total ADD di 2013 menjadi Rp 20 miliar.
(*)


0 komentar: