Jadikan Central Tanaman Sayur,
34 Petani TLI Siap Di Bina
Movementpost,
Setelah melakukan survei dan memberikan bantuan paket Sembako dari Dinas
Sosnakertran Tebo serta bantuan bibit yang dikumpulkan dari pihak swasta di
Desa Teluk Rendah Ilir pada Februari lalu. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia (PMII) Tebo mengumpulkan
masyrakat setempat dan membentuk kembali kelompok tani untuk mendapatkan
bantuan bibit dan pembinaan kembali setelah sempat mati suri akibat pengalihan
cocok tanam tahun 2010 lalu.
Ketua survei bencana banjir PC PMII Tebo, Rusman Fauzan mengatakan bahwa pada rentang waktu tahun 2012 Teluk Rendah Ilir dikenal sebagai central pertanian palawija jenis kedelai. Dimana saat itu Teluk Rendah Ilir juga memiliki kontribusi sehingga dalam satu tahun Tebo secara totalitas berhasil memproduksi 5.250 ton kedelai dari areal tanam seluas 1.150 hektare yang ada di wilayah Kabupaten Tebo, bahkan melakukan swasembada kedelai.
“Dulu hampir setiap hari dari mana-mana datang untuk membeli
kedelai di Desa Teluk Rendah Ilir ini, hanya saja setelah tahun 2010 terjadi
alih cocok tanam, yang tadinya menanam kedelai banyak menanam sawit dan karet
sehingga lahan banyak habis. Dan saat ini kami melihat sebagian petani kreatif
yang bertahan yaitu petani tanaman sayur-mayuran. Jumlahnyapun sangat sedikit,
tapi hasil produksinya sangat besar,” ujar Fauzan.
Senada dikatakan Ketua Umum PC PMII Tebo, Ade Saputra bahwa
saat ini di Teluk Rendah Ilir masih ada masyrakat yang bercocok tanam
sayur-mayuran. Namun akibat terjadinya banjir, sebanyak 15 petani mengalami
kerugian total dan sekitar 19 lainnya rugi panen. Tanaman yang ditanam petani
ini yaitu jenis kacang panjang, ketolo,
cabai, timun dan sebagainya.
“Saat ini Teluk Rendah Ilir mampu memasok sayur-sayuran di
dua titik pasar besar, Sungai Rengas dan Sungai Bengkal. Dalam dua hari setiap
petani mampu memanen 1,5 ton kacang sayur atau kacang panjang. Dari sini kita bisa
melihat apabila serius digarap maka secara total maka hasil panen tanaman
sayuran ini jauh lebih besar, Kabupaten Tebo pun tidak perlu harus mendatangkan
sayuran dari luar daerah,” terangnya.
Langkah yang diambil PC PMII Tebo saat inipun untuk
membangkitkan gairah petani, melalui Kelompok Tani yang sudah tidak aktif, PMII
kembali mengusulkan kepada Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan kabupaten Tebo
bantaun bibit dan pembinaan untuk 34 petani sayur-mayuran di Desa Teluk Rendah
Ilir dengan luas lahan hingga 15 Hektar.
Menanggapi hal tersebut, Camat Tebo Ilir, Ketua BPP Sungai
Bengkal, Kepala Desa teluk Rendah Ilir kembali antusias agar usaha mahasiswa tersebut
dapat terlaksana dengan baik. Begitu juga dengan Kelompok Tani Teluk Rendah
Ilir, Bunyani. “Semoga saja dengan langkah ini, petani kembali bergairah, dan
kita Tebo tidak perlu memasukkan sayuran dari luar daerah. Setidaknya dengan
bantuan dan program pemerintah ekonomi masyrakat dapat terdongkrak kembali,
kualitas gizi tanah tetap terjaga subur,” katanya saat musyawarah bersama PMII.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
Tebo, Sarjono saat dijumpai PC PMII Tebo dalam pengusulan bantuan bibit
menyatakan siap mengupayakan bantuan tersebut. Pihaknyapun berharap PMII akan
terus membantu dalam proses untuk mengembalikan minat masyrakat bercocok
tanam-tanaman sayur-mayuran tersebut.
“Harapan kita dengan adanya upaya dari adik-adik PMII ini
petani kembali serius untuk bercocok tanaman sayur-mayuran. Lahan yang kemarin
rusak akibat banjir, bahkan petani yang gagal panen terbantu. Kita akan
upayakan ini,” pungkasnya.(*)
0 komentar:
Posting Komentar