Individu-individu yang membentuk
komunitas PMII dipersatukan oleh konstruks ideal seorang manusia. Secara
idelogis, PMII merumuskannya sebagai ulul albab-citra diri seorang
kader PMII. Ulul albabsecara umum didefinisikan sebagai seseorang yang
selalu haus akan ilmu pengetahuan (olah pikir) dan ia pun tak pula
mengayun dzikir. Dengan sangat jelas citra ulul albab disarikan dalam
motto PMII dzikir, pikir dan amal sholeh. Dalam Al Qur’an secara lengkap kader ulul albab digambarkan sebagai berikut :
1. Al-Baqarah (2): 179
“dan dalam hokum qishas itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai Ulul Albab, supaya kamu bertaqwa.
2. Al-Baqarah (2): 197
“ dan apa yang kamu kerjakan berupa
kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sebaik-baik
bekal adalah taqwa dan bertaqwalah kepada-Ku wahai Ulul Albab.”
3. Al-Baqarah (2); 296
“Allah menganugerahkan al-hikmah
(kefahaman yang mendalam tentang Al-Quran dan Hadits) kepada siapa saja
yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dianugerahi al-hikmah itu, maka ia
benar-benar dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya Ulul Albab-lah yang dapat mengambil pelajaran.”
4. Ali-Imran (3):190
“dialah yang menurunkan
al-kitab kepada kamu. Diantra (isi)nya ada ayat-ayat muhkamah itulah
pokok-pokok isi Al-Qur’an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat, Adapun
orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka
mengikuti sebagian ayat-ayat mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah dan
untuk mencari-cari Tugas Akhir’wilnya, padahal tidak ada orang yang tahu
Tugas Akhir’wilnya kecuali Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya
mengatakan: “kamu beriman kepada ayat-ayat mutasyabihat, semua itu dari
sisi Tuhan kami.” Dan kami tidak dapat mengambil pelajaran (darinya)
melainkan Ulul Albab.”
5. Ali Imran (3): 190
“sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi Ulul Albab.”
6. Al-Maidah (5) 100
“katakanlah : tidak sama yang buruk
dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka
betaqwalah kepada Allah hai Ulul Albab, agar kamu mendapat keuntungan.”
7. Al-ra’d (13): 19
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya
apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar-benar sama dengan
orang yang buta? Hanyalah Ulul Albab saja yang dapat mengambil
pelajaran.”
8. Ibrahim (14); 52
“(Al-Quran) ini adalah penjelasan
sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan denganya, dan
supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan yang Maha Esa dan
agar Ulul Albab mengambil pelajaran.”
9. Shaad (38): 29
“ini adalah sebuah kitab yang diturunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya
dan supaya mendapat pelajaran Ulul Albab.”
10. Shaad (38): 29
“ dan kami anugerahi dia (dengan
mengumpulkan kembali) keluarganya dan (kami tambahkan) kepada mereka
sebanyak mereka pula sebagai rakhmat dari Kami dan pelajaran bagi Ulul Albab.”
11. Al-Zumar (39): 9
“(Apakah kamu hai orang-orang musrik
yang lebih beruntung)ataukah orang-orang yang beribadat diwaktu malam
dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhanya? Katakanlah: “adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sesungguhnya Ulul
Albab-lah yang dapat menerima pelajaran.”
12. Al-Zumar: (39): 17-18
“dan orang-orang yang menjauhi taghut
(yaitu) tidak menyembahnya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita
gembira, sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba-hamba-Ku, yang
mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka
itulah Ulul Albab.”
13. Al-Zumar (39): 21
“ Apakah kamu tidak memperhatikan bahwa
sesungguhnya Allah menurunkan air langit dari bumi, maka diaturnya
menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan dengan air itu
tanaman-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering
lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur
berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi Ulul Albab.
14. Al-Mu’min (40): 53-54
“ dan sesungguhnya telah Kami berikan
petunjuk kepada Musa, dan kami wariskan taurat kepada Bani Israil untuk
menjadi petunjuk dan peringatan bagi Bani Ulul Albab.”
15. Al-Talaq (65):10
“ Qallah menyediakan bagi mereka
(orang-orang yang mendurhakai perinath Allah dan rasul-Nya) azab yang
keras, maka bertaqwalah kepada Allah hai Ulul Albab, yaitu orang-orang
yang beriman. Sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu.”
Dari elaborasi teks di atas, komunitas
ulul-albab dapat dicirikan sebagai berikut : (secara skematik dapat
dirumuskan dalam bagan)
a. Berkesadaran histories-primordial atas relasi Tuhan-manusia-alam.
b. Berjiwa optimis-transedental atas kemampuan mengatasi masalah kehidupan.
c. Berpikir secara dialektis.
d. Bersikap kritis.
e. Bertindak Transformatif
b. Berjiwa optimis-transedental atas kemampuan mengatasi masalah kehidupan.
c. Berpikir secara dialektis.
d. Bersikap kritis.
e. Bertindak Transformatif
Sikap atau gerakan seperti ini bisa
berinspirasi pada suatu pandangan keagamaan yang transformatif. Nah,
Ulul Albab adalah orang yang mampu mentransformasikan keyakinan
keagamaan atau ketaqwaan dalam pikiran dan tindakan yang membebaskan: ,
melawan thaghut.
sumber: Buku Sentrum Kader PMII