Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tebo, menggelar kegiatan penerimaan anggota baru (Mapaba). Kegiatan yang di selenggarakan Pengurus Cabang PMII Tebo tersebut, diikuti 33 peserta yang berasal dari kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Tebo sebagai basis Cabang Tebo. kegiatan yang berlangsung sejak 11 hingga 13 Nopember ini diwarnai dengan kalimah dzikir, dan beberapa peserta sempat pingsan saat mengikuti pembaitan.
Menurut Ketua Panitia, Muchlisin, kegiatan itu sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PMII, Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII dan program kerja Cabang Tebo setahun kedepan. “Para peserta juga mendapatkan materi pengkaderan seperti tentang PMII, manajemen organisasi, serta mahasiswa dan tanggung jawab sosial, bahkan pada malam terakhir kita sengaja menggelar dizikir bersama ustadz Hasan Basir,S Pd I,” ujarnya.
Selain itu kegiatan dzikir tersebut dilakukan tidak hanya sebatas seremonial belaka, tetapi bagaimana PC PMII Tebo dan Para Anggota Baru dapat memetik hikmah dari setiap bentuk kegiatan selama Mapaba, dan tentunya juga sebagai ibadah dalam mencari ketenagan diri, keberkahan dan Ridho Allah SWT.
Sedangkan tentang PMII meliputi sejarah lahirnya PMII sebagai organisasi eksternal kampus, AD/ART, sistem permusyawaratan, kedudukan, hingga maksud dan tujuan PMII. Materi itu disampaikan langsung Khairul Anwar S Pd yang merupakan Sekretaris Majelis Pembina Cabang PMII Tebo, dan materi Ahlussunnah Wal Jama’ah yang membicarakan seputar dzikir, fikir dan amal sholeh dalam kehidupan, materi ini langsung di sampaikan oleh Drs.Hafiz yang merupakan Tokoh Agama Di Kecamatan Tebo Tengah.
“Tak kalah pentingnya lagi materi mahasiswa dan tanggung jawab sosial yang disampaikan Sahabat dari Kabupaten Batanghari, Mahfud. Berkaitan erat dengan peran mahasiswa agar cepat tanggap dengan kondisi sosial masyarakat, Dengan begitu, mahasiswa diharapkan dapat ikut andil menentukan arah kebijakan pemerintah,” jelasnya.
Ketua Umum PC PMII Tebo, Ishak mengatakan, kegiatan Mapaba merupakan kegiatan pengkaderan formal dan wajib untuk diikuti oleh setiap anggota sebagai calon generasi penerus PMII ke depan. Rencananya kegiatan itu akan dilanjutkan dengan Pelatihan Kader Dasar (PKD), dan Pelatihan Kader Lanjutan (PKL). ’’Selain itu, dilakukan juga kegiatan pelatihan kader informal. Seperti diskusi-diskusi PMII, pengiriman delegasi untuk mengikuti pertemuan-pertemuan pembahasan terkait situasi daerah, seperti diskusi perkembangan daerah, diskusi kesehatan dan lain-lain,” katanya.
Lebih lanjut Ishak menambahkan, ada juga kegiatan pengkaderan bersifat non-formal. Meliputi pelatihan study advokasi (pendampingan), pelatihan kewirausahaan, pelatihan tata administrasi, pelatihan kepemimpinan dan lain-lain. ’’Kader PMII sebagai kaum intelektual, hendaknya memahami 3 pilar pendukung kekaderan. Yaitu kemahasiswaan, keislaman dan keindonesiaan. Hal ini sesuai dengan silabus (sistem, red) pengkaderan PMII,’’ pungkasnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar