Konflik antara warga Suku Anak Dalam (SAD) dan PT. Lestari Asri
Jaya (LAJ) di Desa Semambu Kecamatan Sumay, Senin (19/11) lalu, yang
diduga dipicu oleh permasalahan lahan yang diklaim oleh warga SAD
diserobot oleh pihak perusahaan.
Kabid Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Tebo Sumarjo,SH, saat dikonfirmasi harian ini mengaku tidak tahu dan belum mendapat informasi lengkap terkait nyaris bentrok warga SAD dan PT. LAJ yang melibatkan aparat tersebut.
“Hingga saat ini, saya belum mendapat konfirmasi lanjutan terkait bentroknya warga SAD dan PT. LAJ di Semambu,” katanya.
Sumarjo menuturkan, memang beberapa waktu lalu kendaraan mobil Patroli Polhut kami dipinjam oleh anggota Polres Tebo untuk dibawa masuk kedesa Semambu. Namun dirinya tidak mengetahui alasan peminjaman mobil tersebut.
Sementara, menurut Paidi salah satu warga setempat saat dikonfirmasi harian ini, Minggu (25/11) dalam rapat yang rencananya akan diadakan oleh PT. LAJ terkait solusi penyelesaian konflik mengatakan, warga SAD meminta kepada perusahaan jangan melibatkan banyak pihak termasuk aparat.
“Namun, saat rapat itu diadakan, pihak LAJ membawa pengamanan yang cukup banyak, sehingga warga SAD membubarkan diri dan nyaris terjadi bentrokan dengan aparat Brimob yang bersenjata lengkap,” ungkapnya.
Sementara menurut sumber harian ini menyebutkan, dalam pertemuan
tersebut terjadi ketegangan antara aparat dan warga SAD, sehingga
menimbulkan emosi, bahkan warga SAD sempat merampas beberapa senjata
milik aparat yang tegah berjaga-jaga.(net/ial)