Ini adalah sedikit dari banyak materi tentang filsafat ilmu. Dan untuk bahasan pertama adalah :
1. Hakikat Ta’aruf
a) Mengenal
b) Bergaul
c) Bersosialisasi
d) Bermasyarakat
2. Pengetahuan Filsafat Tentang Kebenaran
Filsafat dalam kesertaannya adalah mencari hakikat kebenaran segala
sesuatu yang dapat dipikirkan sebagai obyek fakir termasuk agama dan
ilmu atau pengetahuan. Filsafat agama yaitu hasil berfikir manusia bias
tentang ajaran agama secara mendalam dan mendasar dan menghasilkan
aliran seperti toreqoh atau teologi. Kebenaran agama adalah kebenaran
yang mutlak yang tidak perlu di uji atau di buktikan karena sudah pasti
kebenarannya. Pada dasarnya agama adalah datang dari Alloh SWT yang
berupa wahyu, yang sudah jelas dan pasti kebenarannya. Sedangkan kenaran
filsafat adalah kebenaran kodrati dari hasil usaha perenungan yang
mendalam atau mendasar mengenai sesuatu. Karena kebenaran filsafat itu
datangnya dari usaha perenungan yang di lakukan oleh manusia dan juga
sumber kenanarannya tidak sempurna maka kebenaran itu bersifat nisbi (
sementara atau relative). Namun ilmu social kebenarannya bersifat
mayoritas dan perbedaan merupakan pengecualian. Karena ilmu social
didasari filsafat rasionalisme, filsafat pragmatis, dan filsafat
humanisme dengan menguji kebenaran ilmu dengan cara analisis
rasionalisme untuk mengancu pada kemanfaatan untuk masa sekarang atau
masa depan.
Filsafat adalah usaha perenungan dari seseorang mengenai sesuatu,
kebenaran atau kesalahan dalam berfilsafat akan di jawab oleh waktu atau
massa, karena dalam berfilsafat seseorang atau beberapa orang dapat
merenungkan atau mamikirkan suatu hal yang sama, jadi meskipun obyek
yang di kajinya sama tapi dalam berfilsafat nantinya hasil dari berfikir
atau kesimpulannya akan berbeda. Kita tidak perlu kaget atau terkejut
ketika seseorang menilai filsafat itu benar ataupun salah karena akal
sehat dari masing-masing orang itu berbeda. Sebenarnnya kebenaran
filsafat bukan kebenaran sektoral, factual, dan bukan pula kebenaran
empiris, tapi kebenaran filsafat yaitu benar demi pikiran sehat, bukan
karena kebenaran ilmu yang benar karena bukti dan bukan pula kebenaran
agama yang benar karena keimanan. Kebanaran filsafat bersifat a-priory
yang diterima kebenarannya melalui proses berfikir rasional yang
bersifat mendalam dan mendasar tanpa dibuktikan secara empiris.
Filsafat merupakan Ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakekat
kebenaran segala sesuatu, dengan bantuan filsafat manusia berusaha
menangkap hakekat dan hikmah dari pemikiran realitas dan kejadian,
karena filsafat mengantarkan manusia untuk lebih jernih, bijaksana dalam
berfikir, bersikap, berkata, berbuat dan mengambil kesimpulan. Karena
filsafat adalah master caintrum yang berarti induk pengetahuan.
3. Kebenaran Ilmu
S. Hornby mendefinisikan ilmu sebagai susunan pengetahuan dari
penelitian dan percobaan yang bersumber dari fakta-fakta.Kebenaran ilmu
adalah hasil dari usaha berfikir manusia dan menyelidiki tentang
pengetahuan dan keilmuan yang menghasilkan kebenaran nisbi yang selalu
dapat berkembang dan berubah. Ilmu berawal dari golongan rasa ingin tahu
manusia yang sangat besar untuk tahu tentang sesuatu yang menghasilkan
pengetahuan (knowledge ) yakni segala sesuatu yang diketahui manusia
demi kesadaran manusiawinya. Kebenaran ilmu bersifat apostiory karena
harus di uji atau dapat dibuktikan kebenarannya. Contoh ; ilmu eksakta
dibuktikan dengan angka. Berfikir pada hakikatnya merupakan kebebasan
manusia yang sejati karena tidak dibatasi oleh siapaun tapi dapat
berkembang menjadi dunia khayal dan itu juga merupakan kegiatan mental
dan prosesnya bersifat abstrak dengan lambing-lambang abstrak mengenai
suatu obyek..contohnya adalah permainan catur, dalam bermain catur anda
di tuntut untuk berfikir sekeras mungkin agar dapat mengalahkan lawan
dengan berbagai langkah, pada saat itu otak akan bekerja dan berfikir
lebih jauh untuk mencari strategi ataupun membaca strategi lawan agar
kita dapat memenangkan permainan.