Selasa, 20 November 2012

H Sukandar Buka Pelantikan PMII Tebo



Serah Terima Jabatan, Ketua Demisoner dan Ketua Baru, Ade Saputra Wijaya (Kiri)

Bupati Tebo,H Sukandar membuka pelantikan PC PMII Tebo yang dilantik langsung oleh utusan PB PMII, Bendahara Afrioga Felmi pada Sabtu (17/11) lalu. Dalam acara itupun turut hadir Sekda Tebo, Kapolres Tebo dan segenap Organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan.

Dalam sambutan H Sukandar, dikatakannya bahwa keberadaan dan masa kepemimpinan PC PMII Tebo selama satu tahun kedepan dengan dinahkodai Ade Saputra Ketua Umum Terpilih, diharapkan mampu memberikan warna tersendiri bagi Kabupaten Tebo dan terus komitmen dalam menjalankan perannya sebagai agen control social dan ahen perubahan.


“Masa satu tahun tidak lah lama, diharapkan dengan waktu yang singkat ini PMII Tebo mampu memberikan kontribusi yang positif bagi Kabupaten Tebo. PMII juga harus komitmen dalam menjalankan amanatnya sebagai agen perubahan dan control social,” ujar Bupati Tebo.

Selain itu, Dalam Sambutan Ketua Umum PC PMII Tebo, Ade mengatakan bahwa Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus menjadi kader pemimpin masa depan bangsa. Selama di PMII para kader harus mampu dan siap untuk mengikuti proses menjadi pemimpin yang ulet, tangguh, memiliki komitmen perjuangan dan semangat membangun bangsa dengan tantangan-tantangan yang terus dating secara eksternal maupun internal.

“PMII Tebo kedepan harus mampu menelurkan calon-calon pemimpin kabupaten ini, dan kehadiran PMII di Kabupaten Tebo diharapkan mampu membawa perubahan, namun hal itu tentunya tidak terlepas dari kerjasama dan kerjakeras seluruh kader PMII,” ujar Ade.


Lebih jauh dikatakannya, PMII Tebo juga menghimbau kepada seluruh organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan agar terus bersatu dan turut serta mengambil peran dalam membirikan kontribusi positif bagi pembangunan Kabupaten Tebo. Perbedaan yang selama ini menimbulkan malapateka haruslah dirubah dan dierjuangkan agar ketidaksamaan dan keberagaman tersbeut menjadi rahmatan lil alamin.

“Saat ini bukan lagi waktunya bagi kita untuk saling menunjukkan citra diri dan memamerkan budaya ekslusifitas. Tapi hari ini adalah merupakan beban bagi kita semua bagaimana mampu untuk merubah perbedaan yang selama ini menjadi malapetaka justru menjadi rahmatan lil alamin, menjadi suatu kekuatan yang bersatu dalam mensejahterakan kehidupan dan mewujudkan masyrakat madani,”pungkasnya